"Manusia dan Kebudayaan"
ILMU
BUDAYA DASAR
“MANUSIA DAN KEBUDAYAAN”
“MANUSIA DAN KEBUDAYAAN”
Disusun
oleh :
CAHYO AJI MUNAJAD 51419404
ALVIN FEBRIANSYAH 50419594
GARDENA CITRA PUSPITA 52419567
LUKMAN HANIF AKBARI 53419440
MUHAMMAD IRFAN PUTRA WIBOWO 54419251
FAKULTAS
TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS
GUNADARMA 2019/2020
Pengertian Manusia
Dalam ilmu eksakta, Manusia dianggap sebagai kumpulan dari
partikal-partikel yang membentuk jaringan-jaringan system yang dimiliki oleh
manusia (ilmu kimia), manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik
yang terkait saatu sama lain. Dan merupakan kumpulan dari energi (Ilmu Fisika).
Manusia merupakan makhluk biologis yang tergolong dalam makhluk mamalia.
Dalam ilmu-ilmu sosial, manusia merupakan makhluk yang ingin
memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan. Disebut juga
homo economicus (ilmu ekonomi). Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak
dapat berdiri sendiri (sosiologi). Manusia merupakan makhluk yang selalu ingin
memiliki kekuasaan (ilmu politik). Manusia merupakan makhluk yang berbudaya
(ilmu filsafat).
Hakikat
manusia
Hakikat manusia yang satu atau Universal, akan tetapi yang
beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing – masing zaman dan tempat.
Dalam melihat dan menghadapi lingkungan alam, sosial budaya, manusia tidak
hanya mewujudkan kesamaan – kesamaan, akan tetapi ketidak seragaman
dengan yang diungkapkan secara tidak seragam, sebagaimana yang terlihat
ekspresinya dalam berbagai bentuk dan corak ungkapan, pikiran dan persamaan,
tingkah laku dan kelakuan mereka.
Kebudayaan
Bangsa Timur
Kebudayaan bangsa timur dapat diartikan suatu sikap yang
dimiliki oleh suatu negara yang menentukan penyesuaian dirinya terhadap
lingkungan. Kebudayaan bangsa timur pada umumnya merupakan kebudayaan yang
mempunyai sifat toleransi yang tinggi. Di dunia bangsa timur dikenal sebagai
bangsa yang ramah dan bersahabat.
Bangsa timur identik dengan benua asia yang penduduknya sebagian
besar berambut hitam, berkulit sawo matang dan adapula yang berkulit putih,
bermata sipit. Sebagian besar cara berpakaian orang timur lebih sopan dan
tertutup mungkin karena orang timur kebanyakan masih memegang teguh budaya
nenek moyang dan menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku.
Pengertian
Kebudayaan
Kebudayaan adalah hasil dari buah budi (gagasan) manusia yang
berupa cipta, rasa dan karsa baik yang kongkrit ataupun abstrak yang bertujuan
untuk mencapai kesempurnaan hidup. Yang dalam pengaplikasianya di lakukan
dengan pola – pola perilaku, bahasa, organisasi sosial, religi, seni, dan lainnya
yang telah menjadi kebiasaan yang turun temurun dari leluhur.
Unsur – unsur Kebudayaan
Suatu kebudayaan tidak akan pernah ada tanpa adanya beberapa
sistem yang mendukung terbentuknya suatu kebudayaan, sistem ini kemudian
disebut sebagai unsur yang membentuk sebuah budaya, mulai dari bahasa,
pengetahuan, tekhnologi dan lain lain. semua itu adalah faktor penting yang
harus dimiliki oleh setiap kebudayaan untuk menunjukkan eksistensi mereka.
1.
Bahasa, yaitu suatu
sistem perlambangan yang secara arbitrel dibentuk atas unsur – unsur bunyi
ucapan manusia yang digunakan sebagai gagasan sarana interaksi.
2.
Sistem pengetahuan, yaitu
semua hal yang diketahui manusia dalam suatu kebudayaan mengenai lingkungan
alam maupun sosialnya menurut azas – azas susunan tertentu.
3.
Organisasi sosial, yaitu
keseluruhan sistem yang mengatur semua aspek kehidupan masyarakat dan merupakan
salah satu dari unsur kebudayaan universal.
4.
Sistem peralatan hidup
dan tekhnologi, yaitu rangkaian konsep serta aktivitas mengenai pengadaan,
pemeliharaan, dan penggunaan sarana hidup manusia dalam kebudayaannya
5.
Kesenian, yaitu suatu
sistem keindahan yang didapatkan dari hasil kebudayaan serta memiliki nilai dan
makna yang mendukung eksistensi kebudayaan tersebut
6.
Sistem religi, yaitu
rangkaian keyakinan mengenai alam gaib, aktivitas upacaranya serta sarana yang
berfungsi melaksanakan komunikasi manusia dengan kekuatan alam gaib.
Wujud Kebudayaan
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga:
gagasan, aktivitas, dan artefak.
- Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan
ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang
sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini
terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika
masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka
lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil
karya para penulis warga masyarakat tersebut.
- Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola
dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem
sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling
berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut
pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret,
terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
- Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari
aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa
benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan.
Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
Orientasi Nilai Budaya
Terdapat 5 masalah pokok kehidupan manusia dalam sistem nilai
budaya :
1.
Hakikat hidup manusia.
2.
Hakikat karya manusia.
3.
Hakikat waktu manusia.
4.
Hakikat alam manusia.
5.
Hakikat hubungan manusia.
Perubahan Kebudayaan
Perubahan kebudayaan merupakan perubahan yang terjadi akibat
adanya ketidaksesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda,
sehingga terjadi keadaan yang tidak serasi bagi kehidupan. Pendukung kebudayaan
adalah manusia. Sebagai makhluk sosial manusia selalu berinteraksi dengan
manusia lain di masyarakat, hal ini akan menyebabkan kebudayaan pun berubah.
Sehingga di masyarakat selain dikenal adanya dinamika kehidupan ada pula
dinamika kebudayaan, artinya berubahnya kehidupan manusia akan menyebabkan
berubahnya kebudayaan.
Berubahnya kebudayaan mengakibatkan unsur-unsur kebudayaan yang
ada di masyarakat pun mengalami perubahan.Ketidaksesuaian unsur-unsur
kebudayaan yang berbeda sehingga terjadi ketidakserasian fungsi bagi kehidupan
di masyarakat disebut perubahan kebudayaan. Perubahan yang dialami masyarakat
dapat berupa perubahan menuju ke arah kemajuan (progressif) dan perubahan
kemunduran (regressif). Perubahan maju mengarah menjadi lebih baik, lebih
sempurna, dan lebih berdaya guna. Sedangkan perubahan mundur mengarah menjadi
lebih jelek dan menjadi kurang efisien. Perubahan kebudayaan tampak lebih jelas
pada masyarakat maju yang bersifat dinamis, sedang pada masyarakat primitif
tidak begitu kelihatan karena sifatnya yang mengisolasi diri, konservatif, dan
statis.
Kaitan Manusia dan Kebudayaan
Antara manusia dan kebudayaan terjalin hubungan yang sangat
erat, sebagaimana yang diungkapkan oleh Dick Hartoko bahwa manusia menjadi
manusia merupakan kebudayaan. Hampir semua tindakan manusia itu merupakan
kebudayaan. Hanya tindakan yang sifatnya naluriah saja yang bukan merupakan
kebudayaan, tetapi tindakan demikian prosentasenya sangat kecil. Tindakan yang
berupa kebudayaan tersebut dibiasakan dengan cara belajar. Terdapat beberapa
proses belajar kebudayaan yaitu proses internalisasi, sosialisasi dan
enkulturasi.
Selanjutnya hubungan antara manusia dengan kebudayaan juga dapat
dilihat dari kedudukan manusia tersebut terhadap kebudayaan. Manusia mempunyai
empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu sebagai :
1) penganut kebudayaan,
2) pembawa kebudayaan,
3) manipulator kebudayaan,
4) pencipta kebudayaan.
Pembentukan kebudayaan dikarenakan manusia dihadapkan pada
persoalan yang meminta pemecahan dan penyelesaian. Dalam rangka survive maka
manusia harus mampu memenuhi apa yang menjadi kebutuhannya sehingga manusia
melakukan berbagai cara. Hal yang dilakukan oleh manusia inilah kebudayaan.
Kebudayaan yang digunakan manusia dalam menyelesaikan masalah-masalahnya bisa
kita sebut sebagai way of life, yang digunakan individu sebagai pedoman dalam bertingkah
laku.
Referensi
Van Baal, J. (1987). Sejarah dan pertumbuhan teori antropologi
budaya (hingga dekade 1970). Gramedia.
Maran, R. R. (2000). Manusia dan Kebudayaan dalam Perspektif
Ilmu Budaya Dasar. Rineka Cipta.
Daeng, H. (2000). Manusia, kebudayaan, dan lingkungan: tinjauan
antropologis. Pustaka Pelajar.
Simanjuntak, B. A. (2010). Melayu pesisir dan Batak pegunungan:
orientasi nilai budaya. Yayasan Obor Indonesia.
Ratna, N. K. (2011). Antropologi sastra: peranan unsur-unsur
kebudayaan dalam proses kreatif. Pustaka Pelajar.
Sairin, S. (2002). Perubahan sosial masyarakat Indonesia:
perspektif antropologi. Pustaka Pelajar.

Comments
Post a Comment